Apa hubungan CSS dengan load time (waktu muat) halaman blog? Yang paling sederhana, ukuran file CSS menentukan berapa banyak bagian yang harus dibaca oleh browser. Semakin besar ukuran file, tentu saja bahasa perintahnya semakin banyak, dengan demikian 'waktu baca' yang dibutuhkan oleh browser semakin panjang. Anda dapat menggunakan website/blog speed test tool di blog ini untuk mengetahui kecepatan loading blog anda.
Setelah ganti template beberapa waktu yang lalu, masalah loading blog yang cenderung lebih lama daripada template yangsebelumnya muncul. Tentu saja hal ini berefek tidak baik. Yang pertama efeknya adalah ketidaknyamanan pengunjung. Terlebih lagi apabila muncul ketidaksabaran dan kemudian diwujudkan dalam aksi "Tutup aja aaaaah, males gw, lo-la bangeeetzz!". Yang kedua, Google saat ini telah melakukan penalti bagi website/blog yang memiliki waktu load yang terlalu lama. Walhasil, peringkat dalam indeks pencarian bisa turun, dengan kata lain SEO lemah.
Salah satu usaha yang saya lakukan adalah dengan mengkompres gambar PNG dengan PngGauntlet. Hasilnya lumayan untuk mengurangi besar gambar tanpa mengurangi kualitasnya. Selain itu, dilakukan pula beberapa langkah lain, salah satunya: melakukan perampingan CSS. Mudah-mudahan saat ini loadtime sudah berkurang meskipun belum maksimal (mudah-mudahan ga kelamaan ya).
Kembali ke CSS. File CSS adalah seluruh isi aturan style CSS yang ada di dalam template HTML, XML, maupun yang lainnya. Seluruh aturan tersebut kemudian dirangkum menjadi satu sebagai sebuah file yang dibaca oleh browser. Nah, pada bagian ini, ada banyak aturan tidak perlu yang bisa kita hapus agar tidak mengambil space karena semakin banyak space semakin besar ukuran file.
Lalu bagaimana cara mengurangi ukuran file CSSnya?
1. Lakukan Editing CSS Secara Manual.
Ada beberapa contoh aturan berikut ini:
Misalnya aturan pada header-wrapper,
#header-wrapper {background: url(http://www.freeimagehosting.net/uploads/e439563253.jpg) no-repeat #000;
height: 150px;
margin-top: padding: 0px 0px 0px 0px;
text-align: center;
border: 1px solid #000;
}
Contoh di atas adalah penataan CSS secara standar, dimaksudkan agar browser dapat membaca aturan dengan baik dan urut. Namun pada saat ini, semua browser telah memiliki kecepatan dan kemampuan baca yang tinggi (anda sudah tidak pake IE 6 yang kuno itu lagi kan?), sehingga aturan seperti di atas tidak menjadi hal wajib. Aturan di atas memiliki white space (sisa ruang) dan juga spasi. Kita dapat melakukan perampingan pada ruang-ruang tersebut. Contoh:
#header-wrapper{background:url(http://www.freeimagehosting.net/uploads/e439563253.jpg) no-repeat #000;height:150px;margin-top:padding:0px 0px 0px 0px;text-align:center;border:1px solid #000;}Pada contoh styling berikut:
{Margin-top: 15px;
Margin-right: 10px;
Margin-bottom: 15px;
Margin-left: 15px; }
Style margin di atas dapat kita rampingkan dengan CSS short-hand dan mengurangi spacenya:
{Margin:15px 10px;}
Karena nilai margin atas dan bawah sama serta nilai kanan dan kiri sama, kita dapat merampingkan dengan cara di atas, dimana 15px mewakili ukuran atas-bawah dan 10px mewakili kanan-kiri. Jika semua nilai margin sama, misalnya 15px, kita tinggal tuliskan: {margin:10px}. Perhatikan bahwa semua aturan nilai dimulai dari atas dan berjalan searah jarum jam: atas, kanan, bawah, dan kiri.
Ehm, sudah mulai pusingkah? Tidak kan? Bukankah belajar itu menyenangkan? ^^ Untuk melakukan cara-cara lain dan jika tertarik anda dapat mengunjungi W3 School.
2. Gunakan Layanan Situs-situs Penyedia Tool Kompres CSS Secara Online
Nah ini bagian yang lebih mudah. Anda dapat menggunakan beberapa tool layanan kompresi CSS dan dalam sekejap anda langsung mendapat hasilnya. Silahkan kunjungi:
Atau anda dapat mencari situs lainnya melalui googling dengan keyword "css compression tool".
Langkah-langkahnya:
a. Copy semua aturan CSS dari template HTML/XML.
b. Setelah masuk ke situs layanan kompresi CSS yang anda pilih, paste semua kode tersebut dan klik 'compress', 'optimize', dan lains ebagainya.
c. Tunggu beberapa saat dan hasilnya akan keluar lengkap dengan hasil ukuran file terakhir setelah kompresi dan perbandingannya. Perbedaan yang kecil sekalipun akan sangat berpengaruh terhadap berkurangnya loadtime halaman.
d. Download backup template terlebih dahulu pada halaman edit HTML.
e. Hapus bagian dimana anda mengkopi aturanCSS tadi dan masukkan hasil kompresi ke bagian tersebut.
f. Preview dan jika tidak ada masalah lagi, save.
Clue:
Seluruh code CSS terletak di bagian head. Lebih tepatnya, semua code CSS pengatur tampilan terletak di antara <b:skin> dan ]]></b:skin>.
Pilih jenis/opsi kompresi 'standard' atau sejenisnya pada tool kompresi CSS yang anda gunakan.
Semoga bermanfaat dan Good luck.
Sumber : http://buka-rahasia.blogspot.com
Apa hubungan CSS dengan load time (waktu muat) halaman blog? Yang paling sederhana, ukuran file CSS menentukan berapa banyak bagian yang harus dibaca oleh browser. Semakin besar ukuran file, tentu saja bahasa perintahnya semakin banyak, dengan demikian 'waktu baca' yang dibutuhkan oleh browser semakin panjang. Anda dapat menggunakan website/blog speed test tool di blog ini untuk mengetahui kecepatan loading blog anda.
Setelah ganti template beberapa waktu yang lalu, masalah loading blog yang cenderung lebih lama daripada template yangsebelumnya muncul. Tentu saja hal ini berefek tidak baik. Yang pertama efeknya adalah ketidaknyamanan pengunjung. Terlebih lagi apabila muncul ketidaksabaran dan kemudian diwujudkan dalam aksi "Tutup aja aaaaah, males gw, lo-la bangeeetzz!". Yang kedua, Google saat ini telah melakukan penalti bagi website/blog yang memiliki waktu load yang terlalu lama. Walhasil, peringkat dalam indeks pencarian bisa turun, dengan kata lain SEO lemah.
Salah satu usaha yang saya lakukan adalah dengan mengkompres gambar PNG dengan PngGauntlet. Hasilnya lumayan untuk mengurangi besar gambar tanpa mengurangi kualitasnya. Selain itu, dilakukan pula beberapa langkah lain, salah satunya: melakukan perampingan CSS. Mudah-mudahan saat ini loadtime sudah berkurang meskipun belum maksimal (mudah-mudahan ga kelamaan ya).
Kembali ke CSS. File CSS adalah seluruh isi aturan style CSS yang ada di dalam template HTML, XML, maupun yang lainnya. Seluruh aturan tersebut kemudian dirangkum menjadi satu sebagai sebuah file yang dibaca oleh browser. Nah, pada bagian ini, ada banyak aturan tidak perlu yang bisa kita hapus agar tidak mengambil space karena semakin banyak space semakin besar ukuran file.
Lalu bagaimana cara mengurangi ukuran file CSSnya?
1. Lakukan Editing CSS Secara Manual.
Ada beberapa contoh aturan berikut ini:
Misalnya aturan pada header-wrapper,
#header-wrapper {background: url(http://www.freeimagehosting.net/uploads/e439563253.jpg) no-repeat #000;
height: 150px;
margin-top: padding: 0px 0px 0px 0px;
text-align: center;
border: 1px solid #000;
}
Contoh di atas adalah penataan CSS secara standar, dimaksudkan agar browser dapat membaca aturan dengan baik dan urut. Namun pada saat ini, semua browser telah memiliki kecepatan dan kemampuan baca yang tinggi (anda sudah tidak pake IE 6 yang kuno itu lagi kan?), sehingga aturan seperti di atas tidak menjadi hal wajib. Aturan di atas memiliki white space (sisa ruang) dan juga spasi. Kita dapat melakukan perampingan pada ruang-ruang tersebut. Contoh:
#header-wrapper{background:url(http://www.freeimagehosting.net/uploads/e439563253.jpg) no-repeat #000;height:150px;margin-top:padding:0px 0px 0px 0px;text-align:center;border:1px solid #000;}Pada contoh styling berikut:
{Margin-top: 15px;
Margin-right: 10px;
Margin-bottom: 15px;
Margin-left: 15px; }
Style margin di atas dapat kita rampingkan dengan CSS short-hand dan mengurangi spacenya:
{Margin:15px 10px;}
Karena nilai margin atas dan bawah sama serta nilai kanan dan kiri sama, kita dapat merampingkan dengan cara di atas, dimana 15px mewakili ukuran atas-bawah dan 10px mewakili kanan-kiri. Jika semua nilai margin sama, misalnya 15px, kita tinggal tuliskan: {margin:10px}. Perhatikan bahwa semua aturan nilai dimulai dari atas dan berjalan searah jarum jam: atas, kanan, bawah, dan kiri.
Ehm, sudah mulai pusingkah? Tidak kan? Bukankah belajar itu menyenangkan? ^^ Untuk melakukan cara-cara lain dan jika tertarik anda dapat mengunjungi W3 School.
2. Gunakan Layanan Situs-situs Penyedia Tool Kompres CSS Secara Online
Nah ini bagian yang lebih mudah. Anda dapat menggunakan beberapa tool layanan kompresi CSS dan dalam sekejap anda langsung mendapat hasilnya. Silahkan kunjungi:
Atau anda dapat mencari situs lainnya melalui googling dengan keyword "css compression tool".
Langkah-langkahnya:
a. Copy semua aturan CSS dari template HTML/XML.
b. Setelah masuk ke situs layanan kompresi CSS yang anda pilih, paste semua kode tersebut dan klik 'compress', 'optimize', dan lains ebagainya.
c. Tunggu beberapa saat dan hasilnya akan keluar lengkap dengan hasil ukuran file terakhir setelah kompresi dan perbandingannya. Perbedaan yang kecil sekalipun akan sangat berpengaruh terhadap berkurangnya loadtime halaman.
d. Download backup template terlebih dahulu pada halaman edit HTML.
e. Hapus bagian dimana anda mengkopi aturanCSS tadi dan masukkan hasil kompresi ke bagian tersebut.
f. Preview dan jika tidak ada masalah lagi, save.
Clue:
Seluruh code CSS terletak di bagian head. Lebih tepatnya, semua code CSS pengatur tampilan terletak di antara <b:skin> dan ]]></b:skin>.
Pilih jenis/opsi kompresi 'standard' atau sejenisnya pada tool kompresi CSS yang anda gunakan.
Semoga bermanfaat dan Good luck.
Sumber : http://buka-rahasia.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar